| 
Pahatan Dari Dinasti Tang (618-907 SM) Menggambarkan Para Pelayan Yang Sedang Memainkan Musik
 (Photo by
  China Photos/Getty Images)
 
 
 
TiongkokBangsa Tiongkok memiliki catatan tentang musik dari orang-orang Tiongkok purba.
Ada 482 buku karangan mereka yang masih tersimpan. Mereka menggunakan tangga
nada pentatonis, yaitu tangga nada yang terdiri dari lima nada: F, G, A, C, D.
 
 
 
 
  |  |  
  | 
Alat-alat Musik Dari Jaman Yunani Kuno | 
 |  Bangsa Yunani dapat disebut bangsa pemilik musik kuno terpenting. Bangsa Yunani
kuno juga terkenal dengan musik. Bangsa Yunani kuno menggunakan musik untuk
keperluan ritual kepercayaan. Lima abad sebelum Masehi, musik Yunani yang
tergolong etnis-religius ini bagi mereka sangat tinggi kedudukannya. Musik,
puisi dan tarian berhubungan dengan erat.
 
 Para ahli musik pada zaman itu adalah: Aischylos (525 – 456), Sophocles (496 –
406), Pythagoras (sekitar 550), Aristoteles (384 – 322) dan Aristoxenos
(sekitar 325).
 
 
 
Sejarah Perkembangan Musik Dunia
Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok da Mesir ada musik
yang mempunyai bentuk tertentu. Dengan mendapat pengaruh dari Mesir dan
Babilon, berkembanglah musik Hibrani yang dikemudian hari berkembang menjadi
musik Gereja. Musik itu kemudian disenangi oleh masyarakat, karena adanya
pemain-pemain musik yang mengembara serta menyanyikan lagu yang dipakai pada
upacara Gereja. Musik itu tersebar di seluruh Eropa kemudian tumbuh berkembang,
dan musik instrumental maju dengan pesat setelah ada perbaikan pada alat-alat
musik, misalnya biola dan cello. Kemudian timbulah alat musik Orgel. Komponis
besar muncul di Jerman, Prancis, Italia, dan Rusia. Dalam abad ke 19, rasa
kebangsaan mulai bangun dan berkembang. Oleh karena itu perkembangan musik
pecah menurut kebangsaannya masing-masing, meskipun pada permulaannya sama-sama
bergaya Romantik. Mulai abad 20, Prancis menjadi pelopor dengan musik
Impresionistis yang segera diganti dengan musik Ekspresionistis. 
 
Perkembangan Musik Dunia Musik sudah ada sejak Zaman purbakala dan dipergunakan sebagai alat untuk
mengiringi upacara-upacara kepercayaan. Perubahan sejarah musik terbesar
terjadi pada abad pertengahan,disebabkan terjadinya perubahan keadaan dunia
yang makin meningkat. Musik tidak hanya dipergunakan untuk keperluan keagamaan,
tetapi dipergunakan juga un tuk urusan duniawi
 
 PERKEMBANGAN MUSIK DUNIA TERBAGI DALAM ENAM ZAMAN :
 
 
 
1.Zaman Abad Pertengahan Zaman Abad Pertengahan sejarah kebudayaan adalah Zaman antara berakhirnya
kerajaan Romawi (476 M) sampai dengan Zaman Reformasi agama Kristen oleh
Marthen Luther (1572M). perkembangan Musik pada Zaman ini disebabkan oleh
terjadinya perubahan keadaan dunia yang semakin meningkat, yang menyebabkan
penemuan-penemuan baru dalam segala bidang, termasuk dalam kebudayaan.
Perubahan dalam sejarah musik adalah bahwa musik tedak lagi dititikberatkan
pada kepentingan keagamaan tetapi dipergunakan juga untuk urusan duniawi,
sebagai sarana hiburan.
 
 Pelopor Musik pada Zaman Pertengahan adalah :
 1. Gullanme Dufay dari Prancis.
 2. Adam de la halle dari Jerman.
 
 
 2. Zaman Renaisance (1500 – 1600)
 Zaman Renaisance adalah zaman setelah abad Pertengahan, Renaisance artinya
Kelahiran Kembali tingkat Kebudayaan tinggi yang telah hilang pada Zaman
Romawi. Musik dipelajari dengan cirri-ciri khusus, contoh nyanyian percintaan,
nyanyian keperwiraan. Sebaliknya musik Gereja mengalami kemunduran. Pada zaman
ini alat musik Piano dan Organ sudah dikenal, sehingga munculah musik
Instrumental. Di kota Florence berkembang seni Opera. Opera adalah sandiwara dengan
iringan musik disertai oloeh para penyanyinya.
 Komponis-komponis pada Zaman Renaisance diantaranya :
 1. Giovanni Gabrieli (1557 – 1612) dari Italia.
 2. Galilei (1533 – 1591) dari Italia.
 3. Claudio Monteverdi (1567 – 1643) dari Venesia.
 4. Jean Baptiste Lully (1632 – 1687) dari Prancis.
 
 
 3. Zaman Barok dan Rokoko
 Kemajuan musik pada zaman pertengahan ditandai dengan munculnya
aliran-aliran musik baru, diantaranya adalah aliran Barok dan Rokoko. Kedua
aliran ini hamper sama sifatnya, yaitu adanya pemakaian Ornamentik (Hiasan
Musik). Perbedaannya adalah bahwa musik Barok memakai Ornamentik yang
deserahkan pada Improvisasi spontan oleh pemain, sedangkan pada musik Rokoko
semua hiasan Ornamentik dicatat.
 Komponis-komponis pada Zaman Barok dan Rokoko :
 
 A. Johan Sebastian Bach
 Lahir tanggal 21 Maret 1685 di Eisenach Jerman, meninggal tanggal 28 Juli
1750 di Lipzig Jerman. Hasil karyanya yang amat indah dan terkenal:
 1. St. Mathew Passion.
 2. Misa dalam b minor.
 3. 13 buah konser piano dengan orkes
 4. 6 buah Konserto Brandenburg
 
 
 
 
B. George Fredrick Haendel 
Lahir di Halle Saxony 23 Februari 1685 di London, meninggal di London
tanggal 14 April 1759. Semasa kecilnya dia sudah memperlihatkan bekat keahlian
dalam bermain musik. Pada tahun 1703,ia pindah ke Hamburg untuk menjadi
anggaota Orkes Opera. Tahun 1712 ia kembali mengunjungi Inggris. Hasil
ciptaannya yang terkenal adalah ; 
1. Messiah, yang merupakan Oratorio (nama sejenis musik) yang terkenal. 
2. Water Musik (Musik Air). 
3. Fire Work Music (Musik Petasan).
4. Zaman Klasik (1750 – 1820) 
Sejarah musik klasik dimukai pada tahun 1750, setelah berakhirnya musik
Barok dan Rokoko. 
Ciri-ciri Zaman musik Klasik: 
a. Penggunaan dinamika dari Keras menjadi Lembut, Crassendo dan
Decrasscendo. 
b. Perubahan tempo dengan accelerando (semakin Cepat) dan Ritarteando
(semakin lembut). 
c. Pemakaian Ornamentik dibatasi 
d. Penggunaan Accodr 3 nada.
 
 
Komponis-komponis pada Zaman Klasik antara lain : 
1. Frans Joseph Haydn (1732 – 1809), 
Lahir di Rohrau Austria, ia meninggal tanggal 31 Mei 1809 di Wina Austria.
Karya ciptaannya yaitu : Sonata Piano, 87 buah kuartet, 24 buah opera, 100 buah
simfoni, yang paling terkenal adalah The Surprisse Sympony. Dalam sejarah
musik, Joseph Haydn termashur sebagai Bapak Simfony yang mewujudkan bentuk
orkes dan kuartet seperti yang kita kenal sekarang. Di Wina ia diakui sebagai
Komponis Austria yang handal.
 
2. Wolfgang Amandeus Mozart (1756 – 1791) 
Lahir pada tanggal 27 januari 1756 di Salzburg Austria, meninggal tanggal 5
Desember 1791 di Wina Austria. Hasil karyanya adalah : Requiem Mars, 40 buah
Simfony, Opera Don Geovani, Kuintet Biola Alto, Konserto Piano. Pada usia 3
tahun ia telah dapat menghasilkan melodi dan menerapkan accor pada hrpsikord.
Pada usia 5 tahun ia telah mulai menciptakan lagu dan muncul didepan umum pada
usia 6 tahun, kemudian bersama saudara perempuannya mengadakan Tour keliling
Eropa. Pada tahun 1781 ia pindah ke kota Wina dan mengarang ciptaan-ciptaannya
yang termaahur. Permainannya sangat menakjubkan, sehingga dijiluki Anak Ajaib.
Biarpun memperoleh banyak sukses, tapi ia sangat miskin dan dalam keadaan yang
sengsara, ia meninggal di Wina dalam usia 35 tahun dan dikuburkan di pekuburan
fakir miskin. Ia menulis banyak komposisi dalam bentuk yang berbeda-beda tetapi
berpegang kuat pada gaya klasik murni.
5. Zaman Romantik (1820 – 1900) 
Musik romantic sangat mementingkan perasaan yang subyaktif. Musik bukan saja
dipergunakan untuk mencapai keindahan nada-nada, akan tetapi digunakan untuk
mengungkapkan perasaan. Oleh karena itu, dinamika dan tempo banyak dipakai.
Komponis-komponis pada Zaman romantic adalah : 
a. Ludwig Von Bethoven dari Jerman. 
b. Franz Peter Schubert dari Wina. 
c. Francois Fredrick Chopin dari Polandia 
d. Robert Alexander Schumann dari jerman. 
e. Johanes Brahms dari Hamburg Jerman.
 
 
SEJARAH MUSIK INDONESIA
Terdapat tahapan – tahapan perkembangan sejarah Musik Indonesia. tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Masa sebelum masuknya pengaruh Hindu – Buddha 
Pada masa ini, musik dipakai sebagai bagian dari kegiatan ritual 
masyarakat. Dalam beberapa kelompok, bunyi- bunyian yang dihasilkan oleh
 anggota badan atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. 
Instrumen atau alat musik yang digunakan umumnya berasal dari alam 
sekitarnya. 
2. Masa setelah masuknya pengaruh Hindu- Buddha
 Pada masa ini, berkembanglah musik – musik istana (khususnya di 
jawa). saat itu, musik tidak hanya dipakai sebagai bagian ritual saja, 
tetapi juga dalam kegiatan – kegiatan keistanaan (sebagai sarana hiburan
 para tamu raja). Musik istana yang berkembang adalah musik gamelan. 
Musik gamelan  terdiri dari 5 kelompok, yaitu: kelompok balungan, 
kelompok blimbingan, kelompok pencon, kelompok kendang,dan kelompok 
pelengkap.
 
3. Masa setelah masuknya pengaruh Islam
 Selain berdagang dan menyebarkan agama islam, para pedagang arab juga
 memperkenalkan musik mereka. Alat musik mereka berupa gambus & 
rebana. dari proses itulah muncul orkes- orkes gambus di Tanah Air  ( 
Indonesia ) hingga saat ini.
 
 
4. Masa setelah masuknya pengaruh IslamSelain berdagang dan menyebarkan agama islam, para pedagang arab juga
 memperkenalkan musik mereka. Alat musik mereka berupa gambus & 
rebana. dari proses itulah muncul orkes- orkes gambus di Tanah Air  ( 
Indonesia ) hingga saat ini.
 
 5. Masa Kolonialisme
 Masuknya bangsa Barat ke Indonesia juga membawa pengaruh besar dalam 
perkembangan musik Indonesia. Para pendatang ini memperkenalkan berbagai
 alat musik dari negeri mereka, misalnya biola, selo (cello), gitar, 
seruling (flute), dan ukulele. Mereka pun membawa sistem solmisasi dalam
 berbagai karya lagu. Itulah masa- masa perkembangan musik modern 
Indonesia. Saat itu, para musisi Indonesia menciptakan sajian musik yang
 merupakan perpaduan musik barat  dan  musik Indonesia. Sajian musik itu
 dikenal sebagai musik keroncong.
 
 6. Masa Kini
 Seiring dengan masuknya media elektronik ke Indonesia, masukpula 
berbagai jenis musik barat, seperti pop, jazz, blues, rock, dan R&B.
 demikian pula dengan music – musik negeri India yang banyak dibawa 
melalui film- filmnya. Dari perkembangan ini, terjadi perpaduan antara 
musik asing dengan musik Indonesia. Musik India mengalami perpaduan 
dengan musik melayu sehingga menghasilkan jenis musik dangdut. Maka, 
muncul pula berbagai musisi Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues, 
rock, dan R&B. Berkembang pula jenis musik yang memadukan unsur 
kedaerahan Indonesia dengan unsur musik barat, terutama alat- alat 
musiknya.
 
 Ragam musik di Indonesia dapat dibedakan atas musik tradisi, musik keroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop.
 
1. Musik Daerah/Tradisional
 Ciri khas jenis musik ini terletak pada isi lagu dan instrumen (alat 
musiknya). Musik tradisi memiliki karakteristik khas, yaitu syair dan 
melodinya menggunakan bahasa dan gaya daerah setempat. Seni tradisi yang
 merupakan identitas, jati diri, media ekspresi dari masyarakat 
pendukungnya. Musik jenis ini terdiri dari :
 1. Instrumen Musik Perkusi.
 Antara lain : Gamelan, Talempong, Kulintang, Arumba dan Kendang.
 2. Instrumen Musik Petik
 Antara lain : Kecapi, Sasando dan Sampek.
 3. Instrument Musik Gesek
 Antara lain : Rebab dan Ohyan.
 4. Instrument Musik Tiup
 Antara lain : Suling, Saluang, Serunai, dan Serompet atau Tarompet.
 
2. Musik Keroncong
 Ciri musik jenis ini adalah pada harmoni musik dan improvisasi yang 
sangat terbatas. Umumnya lagu-lagunya memiliki bentuk dan susunan yang 
sama. Syair- syairnya terdiri atas beberapa kalimat (umumnya 7 kalimat) 
yang diselingi dengan permainan alat musik.
 
3. Musik Dangdut
 Ciri khas musik ini terletak pada pukulan alat musik tabla (sejenis alat
 musik perkusi yang menghasilkan bunyi ndut) dan iramanya yang ringan, 
sehingga mendorong penyanyi dan pendengarnya untuk mengerakkan anggota 
badannya.
 
4. Musik Perjuangan
 Ciri khas dari musik ini terletak pada syair- syairnya yang umumnya 
berisi ajakan untuk berjuang, ajakan untuk berkorban demi tanah air, dan
 sejenisnya. Irama musiknya cepat dan semangat, serta diakhiri dengan 
semarak.
 
5. Musik Populer (pop)
Musik ini memiliki ciri, dalam penggunaan ritme yang terasa bebas dengan
 mengutamakan permainan drum dan gitar bas. Biasanya, para musisinya 
juga menambahkan variasi gaya yang beraneka ragam untuk menambah daya 
tarik dan penghayatan pendengar atau penikmatnya. Musik pop dibedakan 
menjadi musik pop anak- anak dan musik pop dewasa.
Sumber
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/04/sejarah-musik-di-indonesia/ 
 
 | 
0 komentar:
Posting Komentar