Welcome to my Blog.... [~___~]

Jenis Modal Kerja

Rabu, 18 Juni 2014

Jenis Modal Kerja

Menurut WB. Taylor dan Bambang Rianto (1995) Modal Kerja digolongkan dalam beberapa jenis yaitu :
1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Modal kerja permanen yaitu modal kerja yang ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, modal kerja ini terdiri dari :
a. Modal kerja primer (Primary Working Capital)
Modal kerja primer merupakan jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya atau modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha.
b. Modal kerja normal (Normal Working Capital)
Modal kerja normal adalah modal kerja yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses produksi yang normal.


2. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan, modal kerja ini terdiri dari :
a. Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi musim.
b. Modal kerja siklis (Cyclical Working Capital)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur.
c. Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya (misalnya adanya pemogokan buruh, banjir, perobahan keadaan ekonomi yang mendadak).

Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja :
Modal kerja perusahaan dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu:
a. Volume Penjualan
Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional pada saat terjadi peningkatan penjualan.
b. Faktor Musim dan Siklus
Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh faktor musim dan siklus akan mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja.
c. Perubahan dalam Teknologi
Jika terjadi pengembangan teknologi maka akan berhubungan dengan proses produksi dan akan membawa dampak terhadap kebutuhan akan modal kerja
d. Kebijakan Perusahaan
Kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan juga akan membawa dampak terhadap kebutuhan modal kerja.

Metode Perputaran Modal Kerja
Mengestimasi kebutuhan modal kerja dengan metode perputaran modal kerja dapat ditentukan dengan cara menghitung perputaran elemen-elemen pembentuk modal kerja seperti perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan. Berikut ini adalah contoh mengestimasi menggunakan metode tersebut.
Dari neraca dan laporan laba rugi Hotel Gaya (dalam jutaaan rupiah) diketahui :
















Kemudian, kita dapat menghitung tingkat perputaran masing-masing elemen modal kerja :









Setelah itu, kita dapat menghitung periode terikat elemen modal kerja :
Kas               = 360/90 = 4 hari
Piutang         = 360/45 = 8 hari
Persediaan    = 360/30 = 12 hari
Total                            = 24 hari
Dari perhitungan tersebut didapatkan bahwa periode terikat elemen modal kerjanya adalah sebesar 24 hari, sehingga perputaran elemen modal kerja sebesar 360/24 = 15 kali. Apabila tahun 2010 Hotel Gaya mampu menjual sebanyak Rp45.000.000.000,00, maka estimasi kebutuhan modal kerja menurut metode ini adalah sebesar Rp45.000.000.000,00/15 = Rp3.000.000.000,00.




















0 komentar:

Posting Komentar